Pages

Selasa, 10 Desember 2019

PEMANDANGAN IKON SUMATERA UTARA SEBAGAI INSPIRASI PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS TEKNIK DIGITAL



Disusun Oleh :

SUMANTRI HADI SUDEWO

                                         

LATAR BELAKANG

Sumatera Utara merupakan provinsi keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa BaratJawa Timur, dan Jawa Tengah. Sumatra Utara merupakan provinsi multietnis dengan BatakNiasSiladangMelayu sebagai penduduk asli wilayah ini. Penduduk Sumatera Utara menurut golongan etnis terdiri dari penduduk asli Sumatera Utara, penduduk asli pendatang dan penduduk asing. Yang termasuk penduduk asli ialah: suku Melayu, Batak Karo, Simalungun, Pak-pak/Dairi, Batak Toba, Mandailing, Pesisir dan Nias. Golongan pribumi pendatang adalah suku: Jawa, Sunda, Bali, Ambon, Minahasa, Banjar, Palembang, Riau, Minangkabau dan lain-lain, sedangkan penduduk asing adalah orang-orang Arab, India, Cina dan bangsa-bangsa lain. Penduduk Sumatera Utara sekitar 80% tinggal di desa-desa sebagai petani dan lainnya tinggal di kota sebagai pedagang, pegawai, tukang dan sebagainya.
Dari banyaknya keberagaman suku bangsa yang ada di Sumatera Utara, terdapat pula ikon-ikon yang menjadi ciri khas tersendiri dari Sumatera Utara contohnya kota Medan yang terkenal dengan Masjid Raya Al Mashun, Istana Maimun, dan seterusnya. Begitu pula dengan daerah-daerah yang lain seperti Nias dengan budaya lompat batu, Parapat dengan Danau Toba, Serdang Bedagai dengan pantai-pantainya, dan masih banyak lagi ikon-ikon yang lainnya.
            Berdasarkan hal tersebut, dari banyak nya ikon-ikon yang ada di Sumatera Utara kebanyakan seniman-seniman mengabadikannya dengan teknik fotografi saja sehingga penulis terinspirasi untuk membuat suatu hal yang berbeda dengan memadukan teknik fotografi dan teknik digital atau grafis komputer sebagai penyajian karyanya.
Grafik komputer atau computer grafis adalah bagian dari ilmu komputer yang memiliki kaitan dengan memanipulasi gambar. Komputer grafis bisa disebut juga dengan proses penyimpanan atau manipulasi dari suatu model, gambar, grafik, diagram, atau artistik menggunakan komputer (digital) dengan bantuan software. Secara singkatnya komputer grafis adalah suatu kaitan dengan manipulasi gambar(visual) secara digital. Awal ditemukannya istilah grafis computer oleh William Fetter pada tahun 1960. Computer grafis memiliki dua jenis, yaitu computer grafis 2D dan 3D, perbedaannya terdapat pada bentuk dan modelnya, jika 2D itu adalah bentuk sederhana dari computer grafis, sedangkan 3D adalah hasil dikembangkannya 2D yang akan membuat gambar lebih nyata terlihat.
Dengan demikian penulis terinspirasi untuk membuat karya grafis komputer dengan mengambil sudut-sudut pandang ikon yang ada di Sumatera Utara dengan memadukan antara teknik fotografi dan mencoba untuk memvisualisasikannya dengan teknik digital atau grafis komputer. Dalam hal ini penulis menggunakan teknik Flat Design dengan menggunakan aplikasi Corel Draw yang diharapakan dapat menghasilkan karya yang berbeda dari sebelumnya dengan melalui proses pengolahan gambar dengan cita rasa, serta penambahan bentuk-bentuk berdasarakan pengalaman estetis dan kemampuan dalam mengolah gambar dapat mewujudkan karya yang dapat diterima di masyarakat.

PEMBATASAN MASALAH

Berdasarkan banyaknya budaya yang ada di Sumatera Utara maka penulis membatasi masalah pada penciptaan karya seni grafis teknik digital berdasarkan ikon-ikon Sumatera Utara.

RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1.      Apa saja ikon yang menjadi ciri khas Sumatera Utara?
2.      Bagaimana proses perpaduan teknik fotografi dan teknik digital sebagai konsep penciptaan karya seni grafis komputer?
3.      Bagaimanakah bentuk karya seni grafis komputer yang diciptakan?

TUJUAN

Tujuan dari penulisan laporan ini antara lain:
1.      Mendeskripsikan apa-apa saja ikon yang ada di Sumatera Utara.
2.      Mendeskripsikan proses perpaduan teknik fotografi dan teknik digital dalam konsep penciptaan karya seni grafis komputer.
3.      Mendeskripsikan bentuk karya seni grafis komputer yang telah diciptakan.

MANFAAT

Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diambil dari laporan ini :
  1. Sebagai sarana pembelajaran dalam menerapkan pengetahuan baik teoretis maupun praktis.
  2. Sebagai bahan pembelajaran, referensi dan sumber pengetahuan dunia seni rupa khususnya seni grafis.
  3. Sebagai landasan berpikir kreatif dalam proses penciptaan karya seni grafis. 



KAJIAN TEORI


A. Pengertian Desain Grafis

Desain grafis atau Graphic Design. Kata grafis menurut etimologi adalah berasal dari kata graphic (bahasa Inggris) yang berasal dari bahasa Latin graphÄ“ (yang diadopsi kata Yunani graphos), yang berarti menulis, menggores atau menggambar diatas batu.
Desain sendiri merupakan proses pemikiran dan perasaan yang akan menciptakan sesuatu, dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan estetika untuk memenuhi kebutuhan manusia atau Desain grafis juga biasa diartikan suatu konsep pemecahan masalah rupa, warna, bahan, teknik, biaya, guna dan pemakaian yang diungkapkan dalam gambar dan bentuk.
Dalam desain grafis masalahnya mencakup berbagai bidang seperti teknik perencanaan gambar, bentuk, simbol, huruf, fotografi dan proses cetak disertai pula dengan pengetahuan tentang bahan dan biaya. Biasanya Desain grafis biasanya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku, majalah, dan brosur tetapi sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain interaktif atau desain multimedia.
Tujuan desain grafis selain menciptakan desain atau perencanaan fungsional estetis, namun juga yang informatif dan komunikatif dengan masyarakat yang dilengkapi pula dengan pemahaman mengenai psikologi massa dan teori-teori pemasaran, sehingga karya-karya desain grafis ini bisa merupakan alat promosi yang ampuh.
Dari sinilah Desain grafis juga seperti jenis desain lainnya merujuk kepada proses pembuatan, metode merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun disiplin ilmu yang digunakan (desain).

B. Program Pengolah Grafik/Grafis

Oleh karena desain grafis dibagi menjadi beberapa kategori maka sarana untuk mengolah pun berbeda-beda, bergantung pada kebutuhan dan tujuan pembuatan karya.
1.      Aplikasi Pengolah Tata Letak (Layout)
Program ini sering digunakan untuk keperluan pembuatan brosur, pamflet, booklet, poster, dan lain yang sejenis. Program ini mampu mengatur penempatan teks dan gambar yang diambil dari program lain (seperti Adobe Photoshop). Yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
a.       Adobe FrameMaker
b.      Adobe In Design
c.       Adobe PageMaker
d.      Corel Ventura
e.       Microsoft Publisher
f.       Quark Xpress

2.   Aplikasi Pengolah Vektor/Garis

Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat digunakan untuk membuat gambar dalam bentuk vektor/garis sehingga sering disebut sebagai Illustrator Program. Seluruh objek yang dihasilkan berupa kombinasi beberapa garis, baik berupa garis lurus maupun lengkung. Aplikasi yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
a.       Adobe Illustrator
b.      Beneba Canvas
c.       CorelDraw
d.      Macromedia Freehand
e.       Metacreations Expression
f.       Micrografx Designer

3.  Aplikasi Pengolah Pixel/Gambar

Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah gambar/manipulasi foto (photo retouching). Semu objek yang diolah dalam progam-program tersebut dianggap sebagai kombinasi beberapa titik/pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu, misalnya, foto. Gambar dalam foto terbentuk dari beberapa kumpulan pixel yang memiliki kerapatan dan warna tertentu. Meskipun begitu, program yang termasuk dalam kelompok ini dapat juga mengolah teks dan garis, akan tetapi dianggap sebagai kumpulan pixel. Objek yang diimpor dari program pengolah vektor/garis, setelah diolah dengan program pengolah pixel/titik secara otomatis akan dikonversikan menjadi bentuk pixel/titik. Yang termasuk dalam aplikasi ini adalah:
a.       Adobe Photoshop
b.      Corel Photo Paint
c.       Macromedia Xres
d.      Metacreations Painter
e.       Metacreations Live Picture
f.       Micrografx Picture Publisher
g.      Microsoft Photo Editor
h.      QFX
i.        Wright Image
j.        Pixelmator
k.      Manga studio
l.        Gimp

4.   Aplikasi Pengolah Film/Video

Program yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah film dalam berbagai macam format. Pemberian judul teks (seperti karaoke, teks terjemahan, dll) juga dapat diolah menggunakan program ini. Umumnya, pemberian efek khusus (special effect) seperti suara ledakan, desingan peluru, ombak, dan lain-lain juga dapat dibuat menggunakan aplikasi ini. Yang termasuk dalam kategori ini adalah:
a.       Adobe After Effect
b.      Power Director
c.       Show Biz DVD
d.      Ulead Video Studio
e.       Element Premier
f.       Easy Media Creator
g.      Pinnacle Studio Plus
h.      WinDVD Creater
i.        Nero Ultra Edition
j.        Camtasia

5.    Aplikasi Pengolah Multimedia

Program yang termasuk dalam kelompok ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah karya dalam bentuk Multimedia berisi promosi, profil perusahaan, maupun yang sejenisnya dan dikemas dalam bentuk CD maupun DVD. Multimedia tersebut dapat berisi film/movie, animasi, teks, gambar, dan suara yang dirancan sedemikian rupa sehingga pesan yang disampaikan lebih interktif dan menarik. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
a.       Macromedia Authorware
b.      Macromedia Director
c.       Macromedia Flash
d.      Multimedia Builder
e.       Ezedia
f.       Hyper Studio
g.      Ovation Studio Pro
h.      Pengolah 3 dimensi
i.        Xara 3D
j.        3Ds Max
k.      Houdini
l.        Lightware
m.    Blender
n.      Pixar
o.      Maya
p.      Poser
q.      AutoCad


   METODE PENCIPTAAN


Pengertian Flat Desain

Flat Design merupakan sebuah gaya design yang dimana teknik dasar penggunaannya di lakukan dengan cara menghilangkan karakter gaya pada suatu objek, seakan-akan gambar tersebut sedang mengambang. Yang dapat diartikan dengan cara menghilangkan karakter gaya pada design, contohnya seperti gradiasi (gradient) dan tekstur (texture) nya. Dan karakter lain yang pada design digunakan untuk membuat tampilan design itu seolah-olah menjadi design tiga dimensi yang rata.
Konsep flat design tidak menyangkut pautkan unsur desain 3D, Gradient, dan lain-lain. Walaupun begitu, tanpa unsur tersebut flat design di buat tanpa efek sama sekali. Teknik flat design lebih mencolok kepada penggunaan warna yang solid dan typography yang lebih sederhana. Salah satu kelebihan dari penggunaan flat design yaitu pemilihan warna yang simple namun menarik, bentuknya yang sederhana, tata letak dan pemilihan font yang khusus sehingga tidak terkesan tua atau norak dan bisa juga di gunakan pada tampilan responsive web design.
Flat design dapat di percantik dengan menggunakan warna ataupun tidak. Tetapi peran warna disini memang sangat penting dan juga menjadi ciri khas dari flat design. Dengan cara memilih warna pada saat ingin menentukan tema yang akan di buat supaya terlihat lebih simple dan enak di lihat. Desain ini sangat jarang menggunakan warna hitam dan putih, berbeda dengan saudaranya yaitu metro design. Memang terlihat seperti warna putih, tetapi bila di fokuskan lagi warna tersebut adalah warna abu.

Software Pengolah Desain Grafis yang Digunakan

1.      Pengertian Corel Draw
Corel Draw adalah sebuah program komputer yang melakukan editing pada garis vektor. Program ini dibuat oleh Corel, sebuah perusahaan software yang berkantor pusat di Ottawa, Kanada. Corel draw memiliki kegunaan untuk mengolah gambar, oleh karena itu banyak digunakan pada pekerjaan dalam bidang publikasi atau percetakan ataupun pekerjaan di bidang lain yang membutuhkan proses visualisasi.

Keunggulan program CorelDraw

Suatu program yang baik tentu saja memiliki keunggulan yang signifikan. Beberapa keunggulan program Corel Draw antara lain adalah:
a.      Gambar yang dihasilkan dengan vektor atau berbasis vektor bisa ditekan pada tingkat yang paling rendah namun hasilnya tidak kalah dengan gambar yang berbasis bitmap atau raster.
b.    Penggunaan Corel Draw, terutama pada tool-tool yang ada di dalamnya sangat mudah dipahami oleh penggunanya, bahkan oleh orang yang baru pertama menggunakannya.
c.     Corel Draw sangag baik untuk mengkolaborasikan antara tulisan dengan gambar, seperti layaknya Adobe Potoshop.
d.    Banyaknya pengguna Corel Draw, membuat adanya komunitas dengan jumlah anggota yang besar. Hal ini akan membuat kita tidak kesulitan jika ingin mempelajari Corel Draw lebih mendalam karena banyak ditemukan tutorial, tips dan trik yang diproduksi oleh pengguna lain.
3.   Kegunaan dari program Corel Draw
Jika berbicara masalah kegunaan Corel Draw, sebenarnya ada cukup banyak dan bahkan bisa dikatakan sangat banyak. Namun bagi para penggunanya, program Corel Draw seringkali dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dibawah ini, yaitu:
a.    Menciptakan desain logo atau simbol, yang mana ini adalah kegunaan Corel Draw yang paling banyak dimanfaatkan oleh penggunanya, terutama pembuatan logo dua dimensi karena kemudahannya dalam mengolah garis dan warna.
b.     Membuat desain undangan, brosur dan lain-lain juga menjadi suatu kegunaan dari program Corel Draw. Media publikasi offline lainnya juga menggunakan Corel Draw sebagai alat untuk mendesain. Corel Draw memiliki banyak jenis font yang dapat memudahkan desainer untuk mengeksplorasi imajinasi desain dan tulisan yang akan dibuat.
c.      Membuat cover buku juga dapat dilakukan di Corel Draw. Dengan Corel Draw maka tugas desain akan menjadi mudah karena dapat memanfaatkan desain sampul dan teknik pewarnaan yang lebih sempurna oleh Corel Draw. Detail gambar pun akan terlihat lebih jelas.
d.   Pembuatan gambar ilustrasi juga dapat dilakukan dengan Corel Draw. Gambar yang dihasilkan lebih berkualitas, terutama ketika berhubungan dengan lengkungan, garis atau sudut. Ukuran yang diperoleh dijamin sangat akurat.
4.   Fungsi-Fungsi Toolbox pada CorelDRAW
Toolbox pada CorelDRAW bisa diartikan sebagai kotak perkakas yang berisi tool-tool yang berfungsi untuk membuat dan memodifikasi objek. Beberapa tool secara default terlihat pada Toolbox, tapi beberapa tool tidak terlihat. Untuk memunculkan tool yang tersembunyi kita harus klik pada panah kecil yang ada dipojok kanan bawah tool yang terlihat, dengan klik panah kecil tersebut akan terbuka atau muncul flyout yang berisi tool-tool yang tersembunyi. Flyout yang terbuka akan menampilkan sekumpulan tool CorelDraw yang berkaitan dengan toolbox yang dibuka, panah kecil pada bagian pojok kanan bawah toolbox menandakan adanya flyout pada tombol tersebut.
Dibawah ini adalah Toolbox pada CorelDRAW X6 (apabila sampeyan adalah penggunaCorelDRAW versi dibawahnya mungkin ada Tool yang belum ada);
Adapun fungsi dan cara menggunakan dari tool yang ada di Toolbox sebagai berikut;
Pick tool : untuk memilih atau menyeleksi dan mengatur ukuran,memiringkan,dan memutar objek.
Freehand Pick tool : untuk menyeleksi objek dengan bebas.
Shape tool; untuk mengedit bentuk objek kurva. 
Smudge Brush tool; untuk mengubah objek vektor dengan cara men-drag sepanjang garis luar. 
Roughen Brush tool; untuk mengubah garis luar dari objek vektor dengan cara men-drag sepanjang garis luar. 
Free Transform tool; untuk mengubah suatu objek dengan menggunakan Free rotation, angle rotation, Scale, dan Skew tool. 
Smear tool, Twirl tool, Attact tool, Repel tool
Croop tool; untuk menghilangkan area yang tidak dikehendaki. 
Knife tool; untuk memotong objek. 
Eraser tool; untuk menghilangkan daerah yang tidak diinginkan pada gambar. 
Virtual Segment Delete tool; untuk menghapus bagian dari objek-objek diantara persimpangan.  
Zoom tool; untuk merubah besaran level dalam tampilan/jendela kerja. 
Pan tool; untuk mengontrol bagian gambar mana yang akan di gambar ulang dalam tampilan/jendela kerja. 
Freehand tool; untuk menggambar garis tunggal dan kurva. 
2-Point Line tool; untuk menggambar garis tunggal tanpa kurva.
Bèzier tool; untuk menggambar kurva satu bagian pada waktu yang sama. 
Artistic Media tool; menyediakan akses pada Brush, Sprayer, Calligraphic, dan Pressure tool.
Pen tool; untuk menggambar kurva satu segmen pada satu waktu. Lihat Selengkapnya...
Polyline tool; untuk menggambar garis-garis dan kurva. 
3 Point Curve tool; untuk menggambar suatu kurva dengan menentukan titik awal, akhir, dan titik tengah. 
Smart Fill tool; untuk mewarnai objek-objek yang terlampir, tool ini dapat mewarnai isi dan garis dari objek tersebut dan objek yang telah terisi dapat dipisahkan dengan gambar dasarnya.
Smart Drawing tool; mengubah coretan-coretan tangan menjadi garis yang halus dan sempurna.
Rectangle tool; untuk menggambar bujur sangkar dan kotak.
3 point Rectangle tool; untuk menggambar bujur sangkar pada suatu sudut tertentu. 
Ellipse tool; untuk menggambar bentuk lonjong atau lingkaran. 
3 point Ellipse tool; untuk menggambar bentuk lonjong atau lingkaran pada suatu sudut tertentu.
Polygon tool; untuk menggambar poligon atau bintang secara simetris. 
Star tool; untuk menggambar bentuk bintang yang sempurna. 
Complex Star tool; untuk mengggambar bentuk bintang yang komplek atau bintang yang mempunyai banyak sisi. 
Graph Paper tool; digunakan untuk menggambar sekat yang terdiri dari garis-garis serupa.
Spiral tool; digunakan untuk menggambar spiral. 
Basic Shape tool; untuk memilih bermacam-macam bentuk, termasuk bentuk smile, halilintar, bentuk hati, dan lain-lain. 
Arrow Shape tool; untuk menggambar beraneka ragam jenis bentuk panah, dan arah panah. 
Flowchart Shapes tool; untuk menggambar symbol flowchart. 
Banner Shapes tool; untuk menggambar bentuk yang menyerupai pita atau efek ledakan. 
Callout Shapes tool; untuk membuat label dan callout.
Text tool; untuk menuliskan kata secara langsung pada layar sebagai paragrap atau artistik teks.
Table tool; untuk membuat dan meng-edit tabel. 
Dimension tool terdiri dari :
Parallel Dimension; untuk membuat garis ukuran dimensi miring.
Horizontal or Vertical Dimension; untuk membuat garis ukuran dimensi horizontal dan vertikal.
Angular Dimension; untuk membuat garis ukuran segitiga atau sudut.
Segment Dimension; untuk menampilkan dimensi antara titik terakhir pada satu atau beberapa bagian.
3-Point Callout; untuk membuat garis petunjuk, yang terdiri dari tiga titik yang membentuk garis untuk petunjuk atau keterangan.
Interactve Connector tool terdiri dari;
Straight-Line Connector; untuk membuat konektor lurus
Right-Angle Connector; untuk membuat konektor siku-siku dengan sudut tajam
Right-Angle Round Connector; untuk membuat konektor siku-siku dengan sudut tumpul
Edit Anchor; untuk memodifikasi garis konektor.
Interactive Blend tool; untuk mencampur dua objek 
Interactive Contour tool; untuk membuat suatu bentuk garis luar pada suatu objek menggunakan bentuk dasarnya. 
Interactive Distortion tool; untuk melakukan penyimpangan pada suatu objek, tool ini mempunyai 3 bentuk penyimpangan dasar yaitu: Push and Pull Distortion, Zipper Distortion, atau Twister Distortion. 
Interactive Drop Shadow tool; untuk memberikan bayangan pada suatu objek. 
Interactive Envelope; untuk menyimpangkan suatu objek dengan cara men-drag node.
Interactive Extrude; untuk membuat suatu ilusi kedalaman pada objek. 
Interactive Transparency tool; untuk membuat objek menjadi transparan. 
Color Eyedropper tool; untuk memilih dan menyalin fill (warna) dari suatu objek pada jendela gambar, yang disertai tampilan code HTML warna. 
Attributes Eyedropper tool; untuk memilih dan menyalin properti pada objek, seperti halnya fill, ketebalan garis, ukuran, dan efek, dari suatu objek pada jendela gambar. 
Paintbucket tool; tool ini muncul setelah Color Eyedropper tool atau Attributes Eyedropper tool di fungsikan. 
Outline tool; Ketika kita memilih tool ini flyout akan muncul dan memberikan akses cepat ke beberapa fasilitas, seperti kotak dialog Outline Pen dan Outline Color. 
Outline pen tool; digunakan untuk menampilkan kotak dialog Outline Pen yang berfungsi mengatur model outline dari objek.
Outline color tool; dignakan untuk menentukan warna outline.
No outline; digunakan untuk menghilangkan garis outline.
Hairline; digunakan untuk membuat outline tipis pada objek.
Color tool; digunakan untuk menetapkan pilihan warna secar detail untuk sebuah gambar yang dipilih.
½ pt; digunakan untuk membuat outline dengan ketebalan ½ point secara otomatis. Anda dapat juga memilih hinnga 24 pt.
Fill tool; seperti halnya Outline tool ketika kita memilih Fill tool ini flyout akan muncul dan memberikan akses cepat ke beberapa fasilitas, seperti ke kotak dialog Fill (Uniform Fill, Fontain Fill, dsb).
Uniform Fill; digunakan untuk memilih warna isi yang solid untuk suatu benda dengan menggunakan color palette, color viewer, color harmony, aau  color blend.
Fountain Fill; digunakan untuk membuat gradasi warna pada objek.
Pattern Fill; digunakan untuk membuat warna dalam bentuk pola pada objek.
Texture Fill; digunakan untuk membuat warna tekstur pada objek.
Postscript Fill; digunakan utuk membuat tekstur tambahan pada objek.
No Fill; digunakan untuk membatalkan pewarnaan pada objek.
Color Docker Window; digunakan untuk mengatur warna.
Interactive Fill tool; untuk memberi warna dengan beberapa variasi  gradasi fill. 
Interactive Mesh tool; untuk memberi warna gradasi fill 

PEMBAHASAN

Hasil Karya Penciptaan

1.      “Senja di Danau Toba”


             Judul      : “Senja di Danau Toba”
             Ukuran   : A3
             Teknik    : Digital / Flat Design

            Karya yang berjudul senja danau toba ini merupakan karya yang menggambarkan salah satu destinasi wisata Sumatera Utara yang sudah sangat dikenal yaitu danau toba. Pada karya ini suasana digambarkan dengan keadaan senja menggunakan teknik flat desain. Dalam gambar tersebut tampak suasana senja dituangkan dengan menggunakan warna-warna jingga sesuai dengan keadaan senja. Suasana senja tersebut didukung juga dengan bayangan-bayangan pohon yang terpancar oleh sinar matahari senja. Dibagian kanan bawah juga tampak sepasang suami dan istri yang sedang berjalan turun dari bukit setelah selesai berkebun dengan membawa cangkul dan hasil panennya untuk dibawa pulang ke rumah. Hal ini menambah pengertian bahwasannya jika petani sudah memikul cangkul dan membawa hasil panennya itu bertanda bahwa hari sudah petang dan saatnya kembali ke rumah. Semua objek diatas hanya menggunakan permaianan warna saja yaitu gradasi warna tanpa adanya garis-garis detail pada objek sehingga membangun kesan 3D, dalam hal ini itu lah yang disebut dengan Flat Design.

2.      “Titi Danau Toba”

            Judul           : “Titi Danau Toba”
            Ukuran        : A3
            Teknik         : Digital / Flat Design

            Karya yang kedua ini juga masih seputaran dengan Danau Toba, namun dengan suasana dan tema yang berbeda. Karya yang berjudul “Titi Danau Toba” ini menceritakan sosok seorang pemuda yang sedang bersedih hati seakan merenungi suatu hal yang ia pikirkan. Untuk membangun suasana tersebut semakin kuat, warna yang dibuat juga dengan warna-warna yang berat dan gelap seolah sedang mendung sama seperti perasaan pemuda yang berada di titi danau tersebut. Dengan memegang payung di ujung danau dan suasana yang mendung akan membuat para penikmat seni terbawa suasana yang ada. 

3.      “Burung Beo”

        Judul           : “Burung Beo”
        Ukuran        : A3
        Teknik         : Digital / Flat Design
           
Karya yang ketiga ini merupakan karya yang mengambil salah satu objek hewan khas Sumatera terutama di daerah pulau Nias Sumatera Utara. Dia adalah beo nias yang merupakan hewan endemik kebanggan pulau Sumatera. Burung ini memiliki keunikan yaitu mampu mengulang serta menirukan suara manusia. Beo ini memiliki bulu berwarna hitam yang mengkilap yang bersemu ungu dan biru serta terdapat bagian kuning di bagian kepalanya. Tepat seperti karya diatas objek burung beo menjadi pemeran utama di dalamnya sesuai dengan warna aslinya dibuat dengan hitam ke ungu-unguan. Background juga mengikuti gradasi warna burung beo agar lebih menyatu. Pada sisi kiri pengkarya juga tidak meninggalkan objek khas kota Medan yaitu tugu Tirtanadi yang terdapat diujung sebrang burung beo melihat. Jadi dapat digambarkan bahwasannya burung beo ini seolah-olah melihat dari pulau Nias.

4.      “Menatap SUMUT”

             Judul           : “Menatap SUMUT”
             Ukuran        : A3
             Teknik         : Digital / Flat Design

            Karya yang keempat ini menceritakan seorang pemuda yang ingin berwisata ke daerah  Sumatera Utara, ia melihat beberapa ikon-ikon Sumatera Utara yang ada di hadapannya walaupun tidak semua terdapat di dalamnya namun sudah cukup mewakili Sumatera Utara dengan adanya Danau Toba, Masjid Raya, Istana Maimun, dan lain sebagainya. Beberapa gambar di atas terdapat juga hasil karya sebelumnya yang di letakan pada gambar ini, hanya saja terdapat perubahan warna di dalamnya. Warna-warna yang diambil juga menggunakan warna-warna kontras agar sesuai dengan suasana di dalamnya yaitu untuk berwisata. Seorang yang ingin berwisata pasti merasakan kesenangan, kegembiraan, kenyaman. Maka dari itu warna yang ada menggunakan warna-warna cerah.

5.      “Tirtanadi di Malam Berbintang”


         Judul         : “Tirtanadi di Malam Berbintang”
         Ukuran     : A3
         Teknik      : Digital / Flat Design

            Karya yang berjudul Tirtanadi di Malam Berbintang ini merupakan ikon bersejarah yang ada di Kota Medan. Tugu ini menjadi ikon karena ini dibangun oleh Belanda dan jarang bahkan tidak ada ditemui di daerah lain. Karya ini menggambarkan suasana tirtanadi di gelapnya malam dengan penerangan bulan dan bintang dan beberapa lampu bagunan kota. Karya ini dikemas dengan gaya siluet dengan mengandalkan bentuk utama dari objek tersebut. Kesan yang diharapkan ketika melihat karya ini ialah kesan romantis yang ditimbulkan dengan adanya cahaya rembulan dan bintang menyinari ikon kota tersebut. Dengan pengambilan warna-warna dingin diharpakan para penikmat seni dapat terlarut di dalamnya.

6.      “Berkemah di Sibayak”
                                          Judul                : “Berkemah di Sibayak”
                                          Ukuran             : A3
                                          Teknik              : Digital / Flat Design

            Sibayak merupakan gunung  yang ada di Sumatera Utara yang sering dikunjungi para pendaki untuk berkemah. Tempat ini menjadi salah satu tempat favorit anak-anak muda untuk berlibur bersama teman-teman. Dalam karya ini, suasana dikemas dalam keadaan matahari terbit di sela-sela gunung tersebut, dan sepasang kekesih terlihat memandang pemandangan tersebut dengan romantis. Tampak paparan sinar matahari yang megenai batang pohon, baju, dan tenda kemah menambah kesan ketengan dan kedamaian.

7.      “Ahoy Medan”
                                            Judul                : “Ahoy Medan”
                                            Ukuran             : A3
                                            Teknik              : Digital / Flat Design

Gambar yang berjudul Ahoy Medan ini merupakan penggabungan beberapa ikon kota Medan yang dituangkan dalam suasana fantasi seolah-olah dan berdekatan jarak antara nya. Gambar ini menceritakan suasana kota medan yang menyenangkan dengan ditampilkannya warna-warna yang kontras dan cerah. Pada gambar tersebut sudah cukup kompleks menceritakan kota Medan, karena adanya ikon-ikon, seperti Mesjid Raya Al-Mashun, Istana Maimun, Kantor Pos, Tirtanadi, London Sumatera, dan tidak lupa kereta api dan pantainya. Ke semua objek tersebut dituangkan dalam karya di atas dengan pengemasan yang fantasi. Sehingga ketika melihatnya kita dapat merasakan dan bersyukur dengan kota Medan yang sekarang ini sehingga kita dapat menjaga lingkungan kita agar tetap selalu bersih dan terawat.  

8.      “Memecah Sunyi”


               Judul                : “Memecah Sunyi”
               Ukuran             : A3
               Teknik              : Digital / Flat Design

            Karya yang berjudul “Memecah Sunyi” ini menceritakan tentang suasana konser band yang berada di tengah-tengah alam yang biasa dilakukan anak-anak muda Sumatera Utara. Salah satu kegiatan ini biasa dinamakan dengan 1000 tenda kaldera Toba Festival yang biasa dilakukan di pinggiran Danau Toba. Jadi, dalam karya ini menceritakan kegiatan tersebut yang memecah sunyi dengan kegiatan konser tersebut. Karena biasanya di pinggiran danau toba tersebut jarang sekali dilakukan acara-acara yang dapat meramaikan salah satu titik wisata di pinggiran Danau Toba itu sendiri.

9.      “Menenangkan Diri”


          Judul                : “Menenangkan Diri”
          Ukuran             : A3
          Teknik              : Digital / Flat Design

            Karya ini menceritakan tentang seorang pemuda yang sedang menyendiri ingin menenangkan dirinya di sebuah sungai yang indah. Sungai ini terinsipirasi dari sebuah objek wisata yang ada di Sumatera Utara yaitu Tangkahan. Dengan gemercik air dan udara yang sejuk menambah kesan tenang dalam karya tersebut. Pemilihan warna biru juga menjadi penguat karya tersebut karena warna biru yang sifatnya dingin dan sejuk ditambah lagi dengan pepohonan yang menggunakan warna hijau menambah kesan yang dapat membuat si penikmat seni terbawa suasana.

Pandangan Masyarakat Terhadap Karya


      1. Senja di Danau Toba”

Berdasarkan hasil apresiasi teman-teman yang melihat karya yang berjudul “Senja di Danau Toba” ini, rata-rata menilai sudah bagus dan warna sesuai dengan suasana yang diinginkan. Dan rata-rata yang melihat sudah mengetahui bahwa gambar tersebut menceritakan tentang Danau Toba karena didukung dengan rumah adat Batak tersebut. Dan mereka juga menyebutkan bahwa mereka sangat terbawa suasana yang sangat sesuai dengan kehidupan di danau toba yang ada. Hal itu disebabkan dengan adanya sosok figur yang sedang membawa cangkul dan hasil panen kebunnya, dan suasana matahari terbenam juga menambah penikmat seni semakin terbawa suasana yang ada. Hanya saja masih terdapat salah satu kekurangan yang ada yaitu komposisi dari pohon masih sangat berantakan sehingga irama yang tercipta tidak begitu harmonis. Sehingga masukan dari pandagan mereka ialah dengan pengkomposisian yang lebih berirama mungkin dapat menambah kesan estetis dalam karya tersebut.

      2. Titi Danau Toba”

Karya ini juga mendapatkan apresiasi yang positif dari teman-teman yang melihatnya. Namun beberapa tidak begitu paham dengan latar tempat yang dimaksud. Mereka tidak menemukan keberadaan danau toba disana, karena suasana pada karya yang ada seperti berada di danau yang berawa-rawa. Hal tersebut disebabkan karena pemilihan warna yang redup dan dengan adanya batang-batang kayu yang terpacak pada sekitan danau tersebut karena yang orang banyak tahu bahwasannya danau toba itu indah, maka dari itu ketika penegemasan karya seperti ini banyak yang memahaminya. Dan pandangan yang sangat positif selanjutnya ialah, kenapa figur yang ada di titi memegang payung sedangkan tidak hujan. Disini menjadi masukan yang sangat memandu karna bisa saja saya menggambarkan sedikit percikan gerimis air hujan. Namun, dalam karya ini saya juga menggambarkan suasana mendung sehingga pemuda tersebut bersiap-siap untuk menyediakan payung sebelum hujan.

     3. Burung Beo”

Berdasarkan pandangan yang ada beberapa menilai karya ini bagus karena sudah dapat menceritakan burung beo yang menjadi khas Sumatera Utara terutama pulau Nias. Hal ini didukung dengan adanya suasana kota diujung bukit yang sedang dipandangi oleh burung beo tersebut. Terdapat berbagai penafsiran makna dari meraka, salah satunya ialah burung beo yang seolah-olah sedang meratapi akankan habitatnya berubah dengan apa yang dilihatnya diujung bukit tersebut.

     4. Menatap SUMUT”

Karya yang satu ini sangat menarik perhatian teman-teman saya, terutama teman-teman dekat saya, karena figur di dalam karya yang saya buat mirip dengan saya sendiri. Hal tersebut dilihat dari baju yang sering saya gunakan begitu juga dengan celana, topi, dan sepatunya semua sesuai dengan seperti yang saya gunakan sehari-hari. Disni saya merasa bahwa saya sudah berhasil untuk menggambarkan diri saya sendiri dalam karya tersebut. Dan juga dengan konsep karya yang saya buat dengan judul “Menatap SUMUT” dengan beberapa destinasi wisata di hadapannya membuat para penikmat memahami konsep karya tersebut.



     5. Tirtanadi di Malam Berbintang”

Karya yang satu ini juga sudah sangat familiar di mata para teman-teman ketika melihatnya. Tentu saja menara air tirtanadi yang dimiliki kota Medan dan menjadi ikon kota tersebut sudah sangat dikenal para masyarakat kota Medan. Pandangan yang di dapat ketika melihat karya ini ialah kebanyakan menyebutkan kesan romantis karena dipadukan dengan warna-warna biru dari sinar rembulan dan bintang-bintang yang terpancar sehingga onjek tirtanadi menajdi siluet di malam hari.

     6. Berkemah di Sibayak”

Karya yang ini juga hampir sama dengan karya yang sebelumnya, karena sama-sama menggambarkan kesan romantis, terutama pada objek sepasang kekasih yang sedang melihat terbitnya matahari merupakan suatu moment yang sangat-sangat dinantikan banyak orang apalagi di tempat yang indah pula menambah kesan romantis ketika melihatnya dan ikut terbawa suasana.

         7. Ahoy Medan”

Berdasarkan pandangan yang ada pada karya ini, mereka menilai bahwasannya karya ini sangat fantasi seperti dunia anak-anak yang ada di kartun-kartun. Dan dikemas dengan sangat sederhana namun dapat dipahami para penikmat seni. Sesuai dengan konsep nya yaitu mengenai ikon-ikon Medan, mereka dapat mencerna satu persatu ikon-ikon yang ada pada gambar tersebut, mulai dari masjid raya Al-Mashun, istana maimun, kantor pos, kantor Bank Indonesia, Tirtanadi, dan lain sebagainya yang ada pada gambar tersebut. 

8      8. Memecah Sunyi”

Karya yang satu ini juga mendapatkan pandangan yang positif karena suasana di dalam karya ini sudah cukup menceritakan kegiatan yang sebenarnya ada di Sumatera Utara, terutama dalam kegiatan 1000tenda yang sudah diceritakan sebelumya. Adapun kritikan yang didapat ialah pada cahaya-cahaya lampu yang sedikit mengganggu, namun secara keseluruhan sudah dapat dipahami.


9 .  Menenangkan Diri”

Menurut pandangan teman-teman yang melihatnya, karya yang berjudul “Menenangkan Diri” ini sudah sesuai dengan judul yang diberikan, karena dalam karya tersebut sudah bisa memberikan sugesti yang kuat bagi yang melihatnya. Hal tersebut dikarenakan suasana yang terbangun dan dengan diberikannya warna-warna dingin membuat karya ini semakin terbawa suasana tambah lagi sosok figur yang sendirian dan mendangak ke atas seolah-olah benar ingin menenangkan diri. Namun masukan yang positif juga terdapat pada karya ini yaitu kurangnya kesan bayangan pada batu-batu yang ada di air juga bayang sosok figur tersebut, sehingga kesan air pada sungai tersebut kurang terlihat.

PENUTUP


     Kesimpulan

Flat Design merupakan sebuah gaya design yang dimana teknik dasar penggunaannya di lakukan dengan cara menghilangkan karakter gaya pada suatu objek, seakan-akan gambar tersebut sedang mengambang. Yang dapat diartikan dengan cara menghilangkan karakter gaya pada design, contohnya seperti gradiasi (gradient) dan tekstur (texture) nya. Dan karakter lain yang pada design digunakan untuk membuat tampilan design itu seolah-olah menjadi design tiga dimensi yang rata.
Konsep flat design tidak menyangkut pautkan unsur desain 3D, Gradient, dan lain-lain. Walaupun begitu, tanpa unsur tersebut flat design di buat tanpa efek sama sekali. Teknik flat design lebih mencolok kepada penggunaan warna yang solid dan typography yang lebih sederhana. Salah satu kelebihan dari penggunaan flat design yaitu pemilihan warna yang simple namun menarik, bentuknya yang sederhana, tata letak dan pemilihan font yang khusus sehingga tidak terkesan tua atau norak dan bisa juga di gunakan pada tampilan responsive web design. Flat design dapat di percantik dengan menggunakan warna ataupun tidak. Tetapi peran warna disini benar-benar sangat penting dan juga menjadi ciri khas dari flat design. Dengan cara memilih warna pada saat ingin menentukan tema yang akan di buat supaya terlihat lebih simple dan enak di lihat. Desain ini sangat jarang menggunakan warna hitam dan putih, berbeda dengan saudaranya yaitu metro design. Memang terlihat seperti warna putih, tetapi bila di fokuskan lagi warna tersebut adalah warna abu.

Saran

Berkarya merupakan kegiatan yang dimana ekspresi penciptanya sangat ditampilkan dalam karya tersebut, mulai dari gaya, garis, warna, dan lainya menjadi ciri khas tersendiri bagi si pengkarya. Maka dari itu saran bagi para pencinta seni mulai lah dari sekarang untuk menemui jati diri kita dimana seni yang kita minati, dari hal tersebut mungkin kita akan menjadi pengkarya yang luar biasa di masa yang akan datang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.