Disusun
Oleh :
LATAR
BELAKANG
Sumatera Utara merupakan
provinsi keempat terbesar jumlah penduduknya di Indonesia setelah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Sumatra Utara merupakan provinsi multietnis
dengan Batak, Nias, Siladang, Melayu sebagai penduduk asli wilayah ini. Penduduk Sumatera
Utara menurut golongan etnis terdiri dari penduduk asli Sumatera Utara,
penduduk asli pendatang dan penduduk asing. Yang termasuk penduduk asli ialah:
suku Melayu, Batak Karo, Simalungun, Pak-pak/Dairi, Batak Toba, Mandailing,
Pesisir dan Nias. Golongan pribumi pendatang adalah suku: Jawa, Sunda, Bali,
Ambon, Minahasa, Banjar, Palembang, Riau, Minangkabau dan lain-lain, sedangkan
penduduk asing adalah orang-orang Arab, India, Cina dan bangsa-bangsa lain.
Penduduk Sumatera Utara sekitar 80% tinggal di desa-desa sebagai petani dan
lainnya tinggal di kota sebagai pedagang, pegawai, tukang dan sebagainya.
Dari banyaknya keberagaman
suku bangsa yang ada di Sumatera Utara, terdapat pula ikon-ikon yang menjadi
ciri khas tersendiri dari Sumatera Utara contohnya kota Medan yang terkenal
dengan Masjid Raya Al Mashun, Istana Maimun, dan seterusnya. Begitu pula dengan
daerah-daerah yang lain seperti Nias dengan budaya lompat batu, Parapat dengan
Danau Toba, Serdang Bedagai dengan pantai-pantainya, dan masih banyak lagi
ikon-ikon yang lainnya.
Berdasarkan hal tersebut, dari banyak nya ikon-ikon yang
ada di Sumatera Utara kebanyakan seniman-seniman mengabadikannya dengan teknik
fotografi saja sehingga penulis terinspirasi untuk membuat suatu hal yang
berbeda dengan memadukan teknik fotografi dan teknik digital atau grafis
komputer sebagai penyajian karyanya.
Grafik
komputer atau computer grafis adalah bagian dari ilmu komputer yang memiliki
kaitan dengan memanipulasi gambar. Komputer grafis bisa disebut juga dengan
proses penyimpanan atau manipulasi dari suatu model, gambar, grafik, diagram,
atau artistik menggunakan komputer (digital) dengan bantuan software. Secara
singkatnya komputer grafis adalah suatu kaitan dengan manipulasi gambar(visual)
secara digital. Awal ditemukannya istilah grafis computer oleh William Fetter
pada tahun 1960. Computer grafis memiliki dua jenis, yaitu computer grafis 2D
dan 3D, perbedaannya terdapat pada bentuk dan modelnya, jika 2D itu adalah
bentuk sederhana dari computer grafis, sedangkan 3D adalah hasil dikembangkannya 2D yang akan membuat gambar
lebih nyata terlihat.
Dengan
demikian penulis terinspirasi untuk membuat karya grafis komputer dengan
mengambil sudut-sudut pandang ikon yang ada di Sumatera Utara dengan memadukan
antara teknik fotografi dan mencoba untuk memvisualisasikannya dengan teknik
digital atau grafis komputer. Dalam hal ini penulis menggunakan teknik Flat Design dengan menggunakan aplikasi Corel Draw yang diharapakan dapat menghasilkan karya yang berbeda
dari sebelumnya dengan melalui proses pengolahan gambar dengan cita rasa, serta
penambahan bentuk-bentuk berdasarakan pengalaman estetis dan kemampuan dalam
mengolah gambar dapat mewujudkan karya yang dapat diterima di masyarakat.
PEMBATASAN MASALAH
Berdasarkan banyaknya budaya yang ada di Sumatera Utara maka
penulis membatasi masalah pada penciptaan karya seni grafis teknik digital
berdasarkan ikon-ikon Sumatera Utara.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan
sebagai
berikut :
berikut :
1.
Apa saja ikon yang menjadi
ciri khas Sumatera Utara?
2.
Bagaimana proses perpaduan
teknik fotografi dan teknik digital sebagai konsep penciptaan karya seni grafis
komputer?
3.
Bagaimanakah bentuk karya
seni grafis komputer yang diciptakan?
TUJUAN
Tujuan dari
penulisan laporan ini antara lain:
1.
Mendeskripsikan apa-apa saja
ikon yang ada di Sumatera Utara.
2.
Mendeskripsikan proses perpaduan
teknik fotografi dan teknik digital dalam konsep penciptaan karya seni grafis
komputer.
3.
Mendeskripsikan bentuk karya
seni grafis komputer yang telah diciptakan.
MANFAAT
Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diambil dari laporan
ini :
- Sebagai sarana pembelajaran dalam menerapkan pengetahuan baik teoretis maupun praktis.
- Sebagai bahan pembelajaran, referensi dan sumber pengetahuan dunia seni rupa khususnya seni grafis.
- Sebagai landasan berpikir kreatif dalam proses penciptaan karya seni grafis.
KAJIAN
TEORI
A. Pengertian Desain Grafis
Desain
grafis atau Graphic Design. Kata grafis menurut
etimologi adalah berasal dari kata graphic (bahasa Inggris) yang berasal dari
bahasa Latin graphē (yang diadopsi kata Yunani graphos), yang berarti menulis,
menggores atau menggambar diatas batu.
Desain
sendiri merupakan proses pemikiran dan perasaan yang akan menciptakan sesuatu,
dengan menggabungkan fakta, konstruksi, fungsi dan estetika untuk memenuhi
kebutuhan manusia atau Desain grafis juga biasa diartikan suatu konsep pemecahan
masalah rupa, warna, bahan, teknik, biaya, guna dan pemakaian yang diungkapkan
dalam gambar dan bentuk.
Dalam
desain grafis masalahnya mencakup berbagai bidang seperti teknik perencanaan
gambar, bentuk, simbol, huruf, fotografi dan proses cetak disertai pula dengan
pengetahuan tentang bahan dan biaya. Biasanya
Desain grafis biasanya diterapkan untuk media-media statis, seperti buku,
majalah, dan brosur tetapi sejalan dengan perkembangan zaman, desain grafis
juga diterapkan dalam media elektronik, yang sering kali disebut sebagai desain
interaktif atau desain multimedia.
Tujuan
desain grafis selain menciptakan desain atau perencanaan fungsional estetis,
namun juga yang informatif dan komunikatif dengan masyarakat yang dilengkapi
pula dengan pemahaman mengenai psikologi massa dan teori-teori pemasaran,
sehingga karya-karya desain grafis ini bisa merupakan alat promosi yang ampuh.
Dari
sinilah Desain grafis juga seperti jenis desain lainnya merujuk kepada proses
pembuatan, metode merancang, produk yang dihasilkan (rancangan), atau pun
disiplin ilmu yang digunakan (desain).
B. Program Pengolah
Grafik/Grafis
Oleh
karena desain grafis dibagi menjadi beberapa kategori maka sarana untuk
mengolah pun berbeda-beda, bergantung pada kebutuhan dan tujuan pembuatan karya.
1. Aplikasi
Pengolah Tata Letak (Layout)
Program
ini sering digunakan untuk keperluan pembuatan brosur, pamflet, booklet,
poster, dan lain yang sejenis. Program ini mampu mengatur penempatan teks dan
gambar yang diambil dari program lain (seperti Adobe Photoshop). Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah:
a. Adobe FrameMaker
b. Adobe In Design
c. Adobe PageMaker
d. Corel Ventura
e. Microsoft Publisher
f. Quark Xpress
2. Aplikasi
Pengolah Vektor/Garis
Program
yang termasuk dalam kelompok ini dapat digunakan untuk membuat gambar dalam
bentuk vektor/garis sehingga sering disebut sebagai Illustrator Program.
Seluruh objek yang dihasilkan berupa kombinasi beberapa garis, baik berupa
garis lurus maupun lengkung. Aplikasi yang termasuk dalam kelompok ini adalah:
a. Adobe Illustrator
b. Beneba Canvas
c. CorelDraw
d. Macromedia Freehand
e. Metacreations Expression
f. Micrografx Designer
3. Aplikasi
Pengolah Pixel/Gambar
Program
yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah
gambar/manipulasi foto (photo retouching). Semu objek yang diolah dalam
progam-program tersebut dianggap sebagai kombinasi beberapa titik/pixel yang
memiliki kerapatan dan warna tertentu, misalnya, foto. Gambar dalam foto
terbentuk dari beberapa kumpulan pixel yang memiliki kerapatan dan warna
tertentu. Meskipun begitu, program yang termasuk dalam kelompok ini dapat juga
mengolah teks dan garis, akan tetapi dianggap sebagai kumpulan pixel. Objek
yang diimpor dari program pengolah vektor/garis, setelah diolah dengan program
pengolah pixel/titik secara otomatis akan dikonversikan menjadi bentuk
pixel/titik. Yang termasuk dalam aplikasi ini adalah:
a. Adobe Photoshop
b. Corel Photo Paint
c. Macromedia Xres
d. Metacreations Painter
e. Metacreations Live Picture
f. Micrografx Picture Publisher
g. Microsoft Photo Editor
h. QFX
i.
Wright Image
j.
Pixelmator
k. Manga studio
l.
Gimp
4. Aplikasi
Pengolah Film/Video
Program
yang termasuk dalam kelompok ini dapat dimanfaatkan untuk mengolah film dalam
berbagai macam format. Pemberian judul teks (seperti karaoke, teks terjemahan,
dll) juga dapat diolah menggunakan program ini. Umumnya, pemberian efek khusus
(special effect) seperti suara ledakan, desingan peluru, ombak, dan lain-lain
juga dapat dibuat menggunakan aplikasi ini. Yang termasuk dalam kategori ini
adalah:
a. Adobe After Effect
b. Power Director
c. Show Biz DVD
d. Ulead Video Studio
e. Element Premier
f. Easy Media Creator
g. Pinnacle Studio Plus
h. WinDVD Creater
i.
Nero Ultra Edition
j.
Camtasia
5. Aplikasi
Pengolah Multimedia
Program
yang termasuk dalam kelompok ini biasanya digunakan untuk membuat sebuah karya
dalam bentuk Multimedia berisi promosi, profil perusahaan, maupun yang
sejenisnya dan dikemas dalam bentuk CD maupun DVD. Multimedia tersebut dapat
berisi film/movie, animasi, teks, gambar, dan suara yang dirancan sedemikian
rupa sehingga pesan yang disampaikan lebih interktif dan menarik. Yang termasuk
dalam kelompok ini adalah:
a. Macromedia Authorware
b. Macromedia Director
c. Macromedia Flash
d. Multimedia Builder
e. Ezedia
f. Hyper Studio
g. Ovation Studio Pro
h. Pengolah 3 dimensi
i.
Xara 3D
j.
3Ds Max
k. Houdini
l.
Lightware
m. Blender
n. Pixar
o. Maya
p. Poser
q. AutoCad
METODE PENCIPTAAN
Pengertian Flat Desain
Flat Design merupakan sebuah gaya design
yang dimana teknik dasar penggunaannya di lakukan dengan cara menghilangkan
karakter gaya pada suatu objek, seakan-akan gambar tersebut sedang mengambang.
Yang dapat diartikan dengan cara menghilangkan karakter gaya pada design,
contohnya seperti gradiasi (gradient) dan tekstur (texture) nya. Dan karakter
lain yang pada design digunakan untuk membuat tampilan design itu seolah-olah
menjadi design tiga dimensi yang rata.
Konsep
flat design tidak
menyangkut pautkan unsur desain 3D, Gradient, dan lain-lain. Walaupun begitu,
tanpa unsur tersebut flat design di buat tanpa efek sama sekali. Teknik flat
design lebih mencolok kepada penggunaan warna yang solid dan typography yang
lebih sederhana. Salah satu kelebihan dari penggunaan flat design yaitu
pemilihan warna yang simple namun menarik, bentuknya yang sederhana, tata letak
dan pemilihan font yang khusus sehingga tidak terkesan tua atau norak dan bisa
juga di gunakan pada tampilan responsive web design.
Flat design dapat di percantik dengan
menggunakan warna ataupun tidak. Tetapi peran warna disini memang sangat
penting dan juga menjadi ciri khas dari flat design. Dengan cara memilih warna
pada saat ingin menentukan tema yang akan di buat supaya terlihat lebih simple
dan enak di lihat. Desain ini sangat jarang menggunakan warna hitam dan putih,
berbeda dengan saudaranya yaitu metro design. Memang terlihat seperti warna
putih, tetapi bila di fokuskan lagi warna tersebut adalah warna abu.
Software Pengolah
Desain Grafis yang Digunakan
1. Pengertian
Corel Draw
Corel Draw adalah sebuah program komputer yang melakukan editing pada garis
vektor. Program ini dibuat oleh Corel, sebuah perusahaan software yang
berkantor pusat di Ottawa, Kanada. Corel draw memiliki kegunaan untuk mengolah
gambar, oleh karena itu banyak digunakan pada pekerjaan dalam bidang publikasi
atau percetakan ataupun pekerjaan di bidang lain yang membutuhkan proses
visualisasi.
Keunggulan program CorelDraw
Suatu
program yang baik tentu saja memiliki keunggulan yang signifikan. Beberapa
keunggulan program Corel Draw antara lain adalah:
a. Gambar yang dihasilkan dengan vektor atau berbasis
vektor bisa ditekan pada tingkat yang paling rendah namun hasilnya tidak kalah
dengan gambar yang berbasis bitmap atau raster.
b. Penggunaan Corel Draw, terutama pada tool-tool yang
ada di dalamnya sangat mudah dipahami oleh penggunanya, bahkan oleh orang yang
baru pertama menggunakannya.
c. Corel Draw sangag baik untuk mengkolaborasikan antara
tulisan dengan gambar, seperti layaknya Adobe Potoshop.
d. Banyaknya pengguna Corel Draw, membuat adanya
komunitas dengan jumlah anggota yang besar. Hal ini akan membuat kita tidak
kesulitan jika ingin mempelajari Corel Draw lebih mendalam karena banyak
ditemukan tutorial, tips dan trik yang diproduksi oleh pengguna lain.
3. Kegunaan dari program Corel Draw
Jika
berbicara masalah kegunaan Corel Draw, sebenarnya ada cukup banyak dan bahkan
bisa dikatakan sangat banyak. Namun bagi para penggunanya, program Corel Draw
seringkali dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan dibawah ini, yaitu:
a. Menciptakan desain logo atau simbol, yang mana ini
adalah kegunaan Corel Draw yang paling banyak dimanfaatkan oleh penggunanya,
terutama pembuatan logo dua dimensi karena kemudahannya dalam mengolah garis
dan warna.
b. Membuat desain undangan, brosur dan lain-lain juga
menjadi suatu kegunaan dari program Corel Draw. Media publikasi offline lainnya
juga menggunakan Corel Draw sebagai alat untuk mendesain. Corel Draw memiliki
banyak jenis font yang dapat memudahkan desainer untuk mengeksplorasi imajinasi
desain dan tulisan yang akan dibuat.
c. Membuat cover buku juga dapat dilakukan di Corel Draw.
Dengan Corel Draw maka tugas desain akan menjadi mudah karena dapat
memanfaatkan desain sampul dan teknik pewarnaan yang lebih sempurna oleh Corel
Draw. Detail gambar pun akan terlihat lebih jelas.
d. Pembuatan gambar ilustrasi juga dapat dilakukan dengan
Corel Draw. Gambar yang dihasilkan lebih berkualitas, terutama ketika
berhubungan dengan lengkungan, garis atau sudut. Ukuran yang diperoleh dijamin
sangat akurat.
4. Fungsi-Fungsi
Toolbox pada CorelDRAW
Toolbox
pada CorelDRAW bisa diartikan sebagai kotak perkakas yang berisi tool-tool
yang berfungsi untuk membuat dan memodifikasi objek. Beberapa tool secara
default terlihat pada Toolbox, tapi beberapa tool tidak terlihat. Untuk
memunculkan tool yang tersembunyi kita harus klik pada panah kecil yang ada
dipojok kanan bawah tool yang terlihat, dengan klik panah kecil tersebut akan
terbuka atau muncul flyout yang berisi tool-tool yang tersembunyi. Flyout yang
terbuka akan menampilkan sekumpulan tool CorelDraw yang berkaitan dengan
toolbox yang dibuka, panah kecil pada bagian pojok kanan bawah toolbox
menandakan adanya flyout pada tombol tersebut.
Dibawah ini
adalah Toolbox pada CorelDRAW X6 (apabila sampeyan adalah
penggunaCorelDRAW versi dibawahnya mungkin ada Tool yang belum ada);
Adapun fungsi dan
cara menggunakan dari tool yang ada di Toolbox sebagai
berikut;
Pick tool : untuk memilih atau menyeleksi dan mengatur
ukuran,memiringkan,dan memutar objek.
Freehand Pick tool
: untuk menyeleksi objek dengan
bebas.
Shape tool; untuk mengedit bentuk objek kurva.
Smudge Brush tool; untuk mengubah objek vektor dengan cara men-drag
sepanjang garis luar.
Roughen Brush tool; untuk mengubah garis luar dari objek vektor
dengan cara men-drag sepanjang garis luar.
Free Transform tool; untuk mengubah suatu objek dengan menggunakan
Free rotation, angle rotation, Scale, dan Skew tool.
Smear
tool, Twirl tool, Attact tool, Repel tool.
Croop tool; untuk menghilangkan area yang tidak dikehendaki.
Knife tool; untuk memotong objek.
Eraser tool; untuk menghilangkan daerah yang tidak diinginkan pada
gambar.
Virtual Segment
Delete tool; untuk menghapus
bagian dari objek-objek diantara persimpangan.
Zoom tool; untuk merubah besaran level dalam
tampilan/jendela kerja.
Pan tool; untuk mengontrol bagian gambar mana yang akan di
gambar ulang dalam tampilan/jendela kerja.
Freehand tool; untuk menggambar garis tunggal dan kurva.
2-Point Line
tool; untuk menggambar
garis tunggal tanpa kurva.
Bèzier tool; untuk menggambar kurva satu bagian pada waktu yang sama.
Bèzier tool; untuk menggambar kurva satu bagian pada waktu yang sama.
Artistic Media tool; menyediakan akses pada Brush, Sprayer,
Calligraphic, dan Pressure tool.
Pen tool; untuk menggambar kurva satu segmen pada satu
waktu. Lihat Selengkapnya...
Polyline tool; untuk menggambar garis-garis dan kurva.
3 Point Curve tool; untuk menggambar suatu kurva dengan menentukan
titik awal, akhir, dan titik tengah.
Smart Fill tool; untuk mewarnai objek-objek yang terlampir, tool
ini dapat mewarnai isi dan garis dari objek tersebut dan objek yang telah
terisi dapat dipisahkan dengan gambar dasarnya.
Smart Drawing tool; mengubah coretan-coretan tangan menjadi garis
yang halus dan sempurna.
Rectangle tool; untuk menggambar bujur sangkar dan kotak.
3 point Rectangle
tool; untuk menggambar bujur
sangkar pada suatu sudut tertentu.
Ellipse
tool; untuk
menggambar bentuk lonjong atau lingkaran.
3 point Ellipse tool; untuk menggambar bentuk lonjong atau lingkaran
pada suatu sudut tertentu.
Polygon
tool; untuk
menggambar poligon atau bintang secara simetris.
Star tool; untuk menggambar bentuk bintang yang
sempurna.
Complex Star tool; untuk mengggambar bentuk bintang yang komplek
atau bintang yang mempunyai banyak sisi.
Graph Paper
tool; digunakan untuk
menggambar sekat yang terdiri dari garis-garis serupa.
Spiral tool; digunakan untuk menggambar spiral.
Basic Shape tool; untuk memilih bermacam-macam bentuk, termasuk
bentuk smile, halilintar, bentuk hati, dan lain-lain.
Arrow Shape tool; untuk menggambar beraneka ragam jenis bentuk
panah, dan arah panah.
Flowchart Shapes
tool; untuk menggambar symbol
flowchart.
Banner Shapes tool; untuk menggambar bentuk yang menyerupai pita
atau efek ledakan.
Callout Shapes tool; untuk membuat label dan callout.
Text
tool; untuk
menuliskan kata secara langsung pada layar sebagai paragrap atau artistik teks.
Table
tool; untuk
membuat dan meng-edit tabel.
Dimension
tool terdiri dari :
Parallel
Dimension; untuk membuat garis
ukuran dimensi miring.
Horizontal or
Vertical Dimension; untuk membuat garis
ukuran dimensi horizontal dan vertikal.
Angular Dimension; untuk membuat garis ukuran segitiga atau sudut.
Segment
Dimension; untuk menampilkan
dimensi antara titik terakhir pada satu atau beberapa bagian.
3-Point
Callout; untuk membuat garis
petunjuk, yang terdiri dari tiga titik yang membentuk garis untuk petunjuk atau
keterangan.
Interactve
Connector tool terdiri
dari;
Straight-Line
Connector; untuk membuat konektor
lurus
Right-Angle
Connector; untuk membuat konektor
siku-siku dengan sudut tajam
Right-Angle Round
Connector; untuk membuat konektor siku-siku
dengan sudut tumpul
Edit Anchor; untuk memodifikasi garis konektor.
Interactive
Blend tool; untuk
mencampur dua objek
Interactive Contour
tool; untuk membuat suatu bentuk
garis luar pada suatu objek menggunakan bentuk dasarnya.
Interactive Distortion
tool; untuk melakukan
penyimpangan pada suatu objek, tool ini mempunyai 3 bentuk penyimpangan dasar
yaitu: Push and Pull Distortion, Zipper Distortion, atau Twister Distortion.
Interactive Drop
Shadow tool; untuk
memberikan bayangan pada suatu objek.
Interactive Envelope; untuk menyimpangkan suatu objek dengan cara
men-drag node.
Interactive
Extrude; untuk membuat suatu
ilusi kedalaman pada objek.
Interactive
Transparency tool; untuk membuat
objek menjadi transparan.
Color
Eyedropper tool; untuk
memilih dan menyalin fill (warna) dari suatu objek pada jendela gambar, yang
disertai tampilan code HTML warna.
Attributes Eyedropper
tool; untuk memilih dan menyalin
properti pada objek, seperti halnya fill, ketebalan garis, ukuran, dan efek,
dari suatu objek pada jendela gambar.
Paintbucket tool; tool ini muncul setelah Color Eyedropper
tool atau Attributes Eyedropper tool di
fungsikan.
Outline
tool; Ketika
kita memilih tool ini flyout akan muncul dan memberikan akses cepat ke beberapa
fasilitas, seperti kotak dialog Outline Pen dan Outline Color.
Outline pen tool; digunakan untuk menampilkan kotak dialog Outline
Pen yang berfungsi mengatur model outline dari objek.
Outline color tool; dignakan untuk menentukan warna outline.
No outline; digunakan untuk menghilangkan garis outline.
Hairline; digunakan untuk membuat outline tipis pada
objek.
Color tool; digunakan untuk menetapkan pilihan warna secar
detail untuk sebuah gambar yang dipilih.
½ pt; digunakan untuk membuat outline dengan ketebalan
½ point secara otomatis. Anda dapat juga memilih hinnga 24 pt.
Fill
tool; seperti
halnya Outline tool ketika kita memilih Fill tool ini flyout akan muncul dan
memberikan akses cepat ke beberapa fasilitas, seperti ke kotak dialog Fill
(Uniform Fill, Fontain Fill, dsb).
Uniform Fill; digunakan untuk memilih warna isi yang solid
untuk suatu benda dengan menggunakan color palette, color viewer, color
harmony, aau color blend.
Fountain Fill; digunakan untuk membuat gradasi warna pada
objek.
Pattern Fill; digunakan untuk membuat warna dalam bentuk pola
pada objek.
Texture Fill; digunakan untuk membuat warna tekstur pada objek.
Postscript Fill; digunakan utuk membuat tekstur tambahan pada
objek.
No Fill; digunakan untuk membatalkan pewarnaan pada
objek.
Color Docker Window; digunakan untuk mengatur warna.
Interactive Fill
tool; untuk memberi warna dengan
beberapa variasi gradasi fill.
Interactive Mesh
tool; untuk memberi warna gradasi
fill
PEMBAHASAN
Hasil Karya Penciptaan
1.
“Senja
di Danau Toba”
Judul : “Senja di Danau Toba”
Ukuran : A3
Teknik
: Digital
/ Flat Design
Karya
yang berjudul senja danau toba ini merupakan karya yang menggambarkan salah
satu destinasi wisata Sumatera Utara yang sudah sangat dikenal yaitu danau
toba. Pada karya ini suasana digambarkan dengan keadaan senja menggunakan
teknik flat desain. Dalam gambar
tersebut tampak suasana senja dituangkan dengan menggunakan warna-warna jingga
sesuai dengan keadaan senja. Suasana senja tersebut didukung juga dengan
bayangan-bayangan pohon yang terpancar oleh sinar matahari senja. Dibagian
kanan bawah juga tampak sepasang suami dan istri yang sedang berjalan turun
dari bukit setelah selesai berkebun dengan membawa cangkul dan hasil panennya
untuk dibawa pulang ke rumah. Hal ini menambah pengertian bahwasannya jika
petani sudah memikul cangkul dan membawa hasil panennya itu bertanda bahwa hari
sudah petang dan saatnya kembali ke rumah. Semua objek diatas hanya menggunakan
permaianan warna saja yaitu gradasi warna tanpa adanya garis-garis detail pada
objek sehingga membangun kesan 3D, dalam hal ini itu lah yang disebut dengan Flat Design.
2.
“Titi
Danau Toba”
Judul : “Titi Danau Toba”
Ukuran : A3
Teknik
: Digital / Flat Design
Karya yang kedua ini juga masih
seputaran dengan Danau Toba, namun dengan suasana dan tema yang berbeda. Karya
yang berjudul “Titi Danau Toba” ini menceritakan sosok seorang pemuda yang
sedang bersedih hati seakan merenungi suatu hal yang ia pikirkan. Untuk
membangun suasana tersebut semakin kuat, warna yang dibuat juga dengan
warna-warna yang berat dan gelap seolah sedang mendung sama seperti perasaan
pemuda yang berada di titi danau tersebut. Dengan memegang payung di ujung
danau dan suasana yang mendung akan membuat para penikmat seni terbawa suasana
yang ada.
3. “Burung
Beo”
Judul : “Burung Beo”
Ukuran : A3
Teknik
: Digital / Flat Design
Karya yang ketiga ini
merupakan karya yang mengambil salah satu objek hewan khas Sumatera terutama di
daerah pulau Nias Sumatera Utara. Dia adalah beo nias yang merupakan hewan
endemik kebanggan pulau Sumatera. Burung ini memiliki keunikan yaitu mampu mengulang
serta menirukan suara manusia. Beo
ini memiliki bulu berwarna hitam yang mengkilap yang bersemu ungu dan biru
serta terdapat bagian kuning di bagian kepalanya. Tepat seperti karya diatas
objek burung beo menjadi pemeran utama di dalamnya sesuai dengan warna aslinya
dibuat dengan hitam ke ungu-unguan. Background juga mengikuti gradasi warna
burung beo agar lebih menyatu. Pada sisi kiri pengkarya juga tidak meninggalkan
objek khas kota Medan yaitu tugu Tirtanadi yang terdapat diujung sebrang burung
beo melihat. Jadi dapat digambarkan bahwasannya burung beo ini seolah-olah
melihat dari pulau Nias.
4.
“Menatap
SUMUT”
Judul : “Menatap SUMUT”
Ukuran : A3
Teknik
: Digital / Flat Design
Karya yang
keempat ini menceritakan seorang pemuda yang ingin berwisata ke daerah Sumatera Utara, ia melihat beberapa ikon-ikon
Sumatera Utara yang ada di hadapannya walaupun tidak semua terdapat di dalamnya
namun sudah cukup mewakili Sumatera Utara dengan adanya Danau Toba, Masjid
Raya, Istana Maimun, dan lain sebagainya. Beberapa gambar di atas terdapat juga
hasil karya sebelumnya yang di letakan pada gambar ini, hanya saja terdapat
perubahan warna di dalamnya. Warna-warna yang diambil juga menggunakan warna-warna
kontras agar sesuai dengan suasana di dalamnya yaitu untuk berwisata. Seorang
yang ingin berwisata pasti merasakan kesenangan, kegembiraan, kenyaman. Maka
dari itu warna yang ada menggunakan warna-warna cerah.
5.
“Tirtanadi
di Malam Berbintang”
Judul : “Tirtanadi di Malam Berbintang”
Ukuran : A3
Teknik
: Digital
/ Flat Design
Karya
yang berjudul Tirtanadi di Malam Berbintang ini merupakan ikon bersejarah yang
ada di Kota Medan. Tugu ini menjadi ikon karena ini dibangun oleh Belanda dan
jarang bahkan tidak ada ditemui di daerah lain. Karya ini menggambarkan suasana
tirtanadi di gelapnya malam dengan penerangan bulan dan bintang dan beberapa lampu
bagunan kota. Karya ini dikemas dengan gaya siluet dengan mengandalkan bentuk
utama dari objek tersebut. Kesan yang diharapkan ketika melihat karya ini ialah
kesan romantis yang ditimbulkan dengan adanya cahaya rembulan dan bintang
menyinari ikon kota tersebut. Dengan pengambilan warna-warna dingin diharpakan
para penikmat seni dapat terlarut di dalamnya.
6. “Berkemah
di Sibayak”
Judul : “Berkemah di Sibayak”
Ukuran : A3
Teknik
: Digital / Flat Design
Sibayak
merupakan gunung yang ada di Sumatera
Utara yang sering dikunjungi para pendaki untuk berkemah. Tempat ini menjadi
salah satu tempat favorit anak-anak muda untuk berlibur bersama teman-teman.
Dalam karya ini, suasana dikemas dalam keadaan matahari terbit di sela-sela
gunung tersebut, dan sepasang kekesih terlihat memandang pemandangan tersebut
dengan romantis. Tampak paparan sinar matahari yang megenai batang pohon, baju,
dan tenda kemah menambah kesan ketengan dan kedamaian.
7.
“Ahoy
Medan”
Judul : “Ahoy Medan”
Ukuran : A3
Teknik
: Digital / Flat Design
Gambar yang berjudul
Ahoy Medan ini merupakan penggabungan beberapa ikon kota Medan yang dituangkan
dalam suasana fantasi seolah-olah dan berdekatan jarak antara nya. Gambar ini menceritakan
suasana kota medan yang menyenangkan dengan ditampilkannya warna-warna yang
kontras dan cerah. Pada gambar tersebut sudah cukup kompleks menceritakan kota Medan,
karena adanya ikon-ikon, seperti Mesjid Raya Al-Mashun, Istana Maimun, Kantor
Pos, Tirtanadi, London Sumatera, dan tidak lupa kereta api dan pantainya. Ke
semua objek tersebut dituangkan dalam karya di atas dengan pengemasan yang
fantasi. Sehingga ketika melihatnya kita dapat merasakan dan bersyukur dengan
kota Medan yang sekarang ini sehingga kita dapat menjaga lingkungan kita agar
tetap selalu bersih dan terawat.
8.
“Memecah
Sunyi”
Judul : “Memecah Sunyi”
Ukuran : A3
Teknik
: Digital / Flat Design
Karya
yang berjudul “Memecah Sunyi” ini menceritakan tentang suasana konser band yang
berada di tengah-tengah alam yang biasa dilakukan anak-anak muda Sumatera
Utara. Salah satu kegiatan ini biasa dinamakan dengan 1000 tenda kaldera Toba
Festival yang biasa dilakukan di pinggiran Danau Toba. Jadi, dalam karya ini
menceritakan kegiatan tersebut yang memecah sunyi dengan kegiatan konser
tersebut. Karena biasanya di pinggiran danau toba tersebut jarang sekali
dilakukan acara-acara yang dapat meramaikan salah satu titik wisata di pinggiran
Danau Toba itu sendiri.
9.
“Menenangkan
Diri”
Judul : “Menenangkan Diri”
Ukuran : A3
Teknik
: Digital / Flat Design
Karya
ini menceritakan tentang seorang pemuda yang sedang menyendiri ingin
menenangkan dirinya di sebuah sungai yang indah. Sungai ini terinsipirasi dari
sebuah objek wisata yang ada di Sumatera Utara yaitu Tangkahan. Dengan gemercik
air dan udara yang sejuk menambah kesan tenang dalam karya tersebut. Pemilihan
warna biru juga menjadi penguat karya tersebut karena warna biru yang sifatnya
dingin dan sejuk ditambah lagi dengan pepohonan yang menggunakan warna hijau
menambah kesan yang dapat membuat si penikmat seni terbawa suasana.
Pandangan
Masyarakat Terhadap Karya
1. “Senja
di Danau Toba”
2. “Titi Danau Toba”
3. “Burung
Beo”
Berdasarkan pandangan yang ada beberapa
menilai karya ini bagus karena sudah dapat menceritakan burung beo yang menjadi
khas Sumatera Utara terutama pulau Nias. Hal ini didukung dengan adanya suasana
kota diujung bukit yang sedang dipandangi oleh burung beo tersebut. Terdapat
berbagai penafsiran makna dari meraka, salah satunya ialah burung beo yang
seolah-olah sedang meratapi akankan habitatnya berubah dengan apa yang
dilihatnya diujung bukit tersebut.
4. “Menatap SUMUT”
5. “Tirtanadi
di Malam Berbintang”
Karya yang satu ini juga sudah sangat
familiar di mata para teman-teman ketika melihatnya. Tentu saja menara air
tirtanadi yang dimiliki kota Medan dan menjadi ikon kota tersebut sudah sangat
dikenal para masyarakat kota Medan. Pandangan yang di dapat ketika melihat
karya ini ialah kebanyakan menyebutkan kesan romantis karena dipadukan dengan
warna-warna biru dari sinar rembulan dan bintang-bintang yang terpancar
sehingga onjek tirtanadi menajdi siluet di malam hari.
6. “Berkemah
di Sibayak”
Karya yang ini juga hampir sama dengan
karya yang sebelumnya, karena sama-sama menggambarkan kesan romantis, terutama
pada objek sepasang kekasih yang sedang melihat terbitnya matahari merupakan
suatu moment yang sangat-sangat dinantikan banyak orang apalagi di tempat yang
indah pula menambah kesan romantis ketika melihatnya dan ikut terbawa suasana.
Berdasarkan pandangan yang ada pada
karya ini, mereka menilai bahwasannya karya ini sangat fantasi seperti dunia
anak-anak yang ada di kartun-kartun. Dan dikemas dengan sangat sederhana namun
dapat dipahami para penikmat seni. Sesuai dengan konsep nya yaitu mengenai
ikon-ikon Medan, mereka dapat mencerna satu persatu ikon-ikon yang ada pada
gambar tersebut, mulai dari masjid raya Al-Mashun, istana maimun, kantor pos,
kantor Bank Indonesia, Tirtanadi, dan lain sebagainya yang ada pada gambar
tersebut.
8
8. “Memecah
Sunyi”
Karya yang satu ini juga mendapatkan
pandangan yang positif karena suasana di dalam karya ini sudah cukup
menceritakan kegiatan yang sebenarnya ada di Sumatera Utara, terutama dalam
kegiatan 1000tenda yang sudah diceritakan sebelumya. Adapun kritikan yang didapat
ialah pada cahaya-cahaya lampu yang sedikit mengganggu, namun secara
keseluruhan sudah dapat dipahami.
9 . “Menenangkan Diri”
9 . “Menenangkan Diri”
Menurut pandangan teman-teman yang
melihatnya, karya yang berjudul “Menenangkan Diri” ini sudah sesuai dengan
judul yang diberikan, karena dalam karya tersebut sudah bisa memberikan sugesti
yang kuat bagi yang melihatnya. Hal tersebut dikarenakan suasana yang terbangun
dan dengan diberikannya warna-warna dingin membuat karya ini semakin terbawa suasana
tambah lagi sosok figur yang sendirian dan mendangak ke atas seolah-olah benar
ingin menenangkan diri. Namun masukan yang positif juga terdapat pada karya ini
yaitu kurangnya kesan bayangan pada batu-batu yang ada di air juga bayang sosok
figur tersebut, sehingga kesan air pada sungai tersebut kurang terlihat.
PENUTUP
Kesimpulan
Flat Design merupakan sebuah gaya design yang dimana teknik
dasar penggunaannya di lakukan dengan cara menghilangkan karakter gaya pada
suatu objek, seakan-akan gambar tersebut sedang mengambang. Yang dapat
diartikan dengan cara menghilangkan karakter gaya pada design, contohnya
seperti gradiasi (gradient) dan tekstur (texture) nya. Dan karakter lain yang
pada design digunakan untuk membuat tampilan design itu seolah-olah menjadi
design tiga dimensi yang rata.
Konsep
flat design tidak
menyangkut pautkan unsur desain 3D, Gradient, dan lain-lain. Walaupun begitu,
tanpa unsur tersebut flat design di buat tanpa efek sama sekali. Teknik flat
design lebih mencolok kepada penggunaan warna yang solid dan typography yang
lebih sederhana. Salah satu kelebihan dari penggunaan flat design yaitu
pemilihan warna yang simple namun menarik, bentuknya yang sederhana, tata letak
dan pemilihan font yang khusus sehingga tidak terkesan tua atau norak dan bisa
juga di gunakan pada tampilan responsive web design. Flat design dapat di
percantik dengan menggunakan warna ataupun tidak. Tetapi peran warna disini benar-benar
sangat penting dan juga menjadi ciri khas dari flat design. Dengan cara memilih
warna pada saat ingin menentukan tema yang akan di buat supaya terlihat lebih
simple dan enak di lihat. Desain ini sangat jarang menggunakan warna hitam dan
putih, berbeda dengan saudaranya yaitu metro design. Memang terlihat seperti warna
putih, tetapi bila di fokuskan lagi warna tersebut adalah warna abu.
Saran
Berkarya merupakan kegiatan yang
dimana ekspresi penciptanya sangat ditampilkan dalam karya tersebut, mulai dari
gaya, garis, warna, dan lainya menjadi ciri khas tersendiri bagi si pengkarya.
Maka dari itu saran bagi para pencinta seni mulai lah dari sekarang untuk
menemui jati diri kita dimana seni yang kita minati, dari hal tersebut mungkin
kita akan menjadi pengkarya yang luar biasa di masa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.